BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Di dalam suatu perusahaan terdapat unsur-unsur untuk
mensukseskan suatu perusahaan tersebut. Salah satu unsur tersebut yaitu
pelanggan. Banyak faktor-faktor pendukung untuk memuaskan pelanggan. Salah satu
faktor pendukung tersebut adalah pelayanan dari masing-masing perusahaan
tersebut. Di setiap perusahaan harus mengetahui prosedur-prosedur pelayanan
pelanggan dengan benar. Hal tersebut bertujuan agar pelanggan merasa puas dan
tetap berlangganan produk atau jasa di perusahaan kita.
Berhubungan dengan hal tersebut, maka penulis
menulis laporan dengan tema “Pelayanan Pelanggan di Bank BTN”.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian pelayanan pelanggan ?
2. Bagaimana menangani pelanggan yang benar ?
3.
Apa
saja tipe-tipe dari pelanggan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk memberi pelatihan berbasis kompetensi untuk
mengembangkan keterampilan mengamati dan mendokumentasikan semua aspek yang
berkaitan dengan kegiatan penanganan pelanggan.
2. Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk
bekerja sebagai karyawan yang melayani pelanggan, yang mengelola semua
aktivitas secara produktif dan efektif.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
Pengertian Pelanggan di Bank
Pelanggan adalah orang
atau instansi/kantor yang membeli barang maupun jasa secara berulang. Pelanggan
dapat berupa individu (perorangan) maupun kolektif (organisasi).
Bank adalah adalah
sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk
menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang
dikenal sebagai banknote.
Jadi
dari pengertian di atas, dapat kami simpulkan bahwa pelanggan di bank adalah
orang atau instansi/kantor yang membeli barang maupun jasa secara berulang di
bank untuk menabung uang, meminjam uang, dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan uang.
Secara garis besarnya terdapat tiga jenis pelanggan,
yaitu pelanggan internal, pelanggan perantara, dan pelanggan eksternal. Ketiga
jenis pelanggan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
2.2
Pengertian Pelayanan Pelanggan
Pengertian pelayanan
pelanggan adalah bentuk pemberian layanan atau servis yang diberikan kepada
pelanggan atau konsumen. Persaingan yang semakin ketat sekarang ini, dimana
semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan
pelanggan menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi kepada
pemenuhan kepuasan pelanggan sebagai tugas utama.
Pelayanan kepada
pelanggan merupakan salah satu unsur terpenting dalam komunikasi pemasaran.
Pelayanan kepada pelanggan bertujuan memelihara dan meningkatkan hubungan
psikologis antara produsen dan pelanggan serta memantau barbagai keluhan
pelanggan.
2.3
Tujuan Pelayanan Pelanggan
Pelayanan pelanggan
dilakukan pada intinya bertujuan untuk memberikan pelayanan dengan
sebaik-baiknya sehingga pelanggan merasakan kepuasan atas pelayanan yang
diberikan (customer satisfaction). Kepuasan pada dasarnya adalah perbandingan
antara kinerja yang dilakukan oleh penyedia jasa dibandingkan dengan harapan
pengguna jasa dari perspektif pengguna jasa. Memberikan pelayanan agar
pelanggan puas ternyata tidak semudah yang dibayangkan, karena adanya persepsi
yang berbeda antara penyedia jasa dengan pengguna jasa.
2.4
Jenis-Jenis Pelanggan
Pada
umumnya pelanggan dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
a.
Pelanggan
Internal
Pelanggan internal
(internal costumer), adalah orang-orang atau pengguna produk yang berada di
dalam perusahaan dab memiliki pengaruh terhadap maju mundurnya perusahaan.
Pelanggan internal
(internal costumer), adalah orang-orang atau pengguna produk yang berada di
dalam perusahaan dab memiliki pengaruh terhadap maju mundurnya perusahaan.
Berdasarkan
keanggotaannya, pelanggan internal ada dua macam, yaitu :
·
Pelanggan internal organisasi
Adalah setiap orang
yang terkena dampak produk dan merupakan anggoata dari organisasi yang
menghasilkan produk tersebut.
·
Pelanggan internal pemerintah
Adalah setiap orang
yang terkena dampak produk dan bukan anggota organisasi penghasil produk,
tetapi masih dalam lingkungan atau instansi pemerintah.
b.
Pelanggan
Perantara
Pelanggan perantara
(intermediate costumer) adalah setiap orang yang berperan sebagai perantara
produk, bukan sebagai pemakai. Komponen distributor, seperti agen-agen Koran
yang memasarkan Koran, atau toko-toko buku merupakan contoh pelanggan
perantara.
Misalnya Penerbit
Armico Bandung memerima pesanan buku dari toko buku untuk dijual kepada siswa
SMK maka dalam hal ini Penerbit Armikco bertindak sebagai pemasok, toko buku
sebagai pelanggan perantara, dan siswa SMK sebagai pelanggan akhir atau
pelanggan nyata (real costumer).
c.
Pelanggan
Eksternal
Pelanggan eksternal (external
costumer), adalah setiap orang atau kelompok orang pengguna suatu produk
(barang/jasa) yang dihasilkan oleh perusahaan bisnis. Pelanggan eksternal
inilah yang berperan sebagai pelanggan nyata atau pelanggan akhir.
2.5
Pengelompokan Pelanggan
Demi mempermudah
pengidentifikasian pelanggan, diklasifikasikan pelanggan sebagai seorang, organisasi
atau pun instansi yang utuh, dan pada dasarnya semuanya mempunyai dua kebutuhan
yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Jenis kebutuhan yang di butuhkanya
bervariasi tergantung situasi, kondisi, dan daya beli masing-masing.
Klasifikasi pelanggan
yg lain adalah sbagai berikut
1.
Pelanggan
dari Segi Banyaknya
·
Pelanggan Induvidu
Pelanggan induvidu
adalah pelanggan yg berbelanja untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri sendiri.
Ia berbelanja tidak atas keluarga, organisasi, atau orang lain. Pelanggan individu
ini mengharapkan kepuasan dalam produk yang dibutuhkan. Setiap individu pada
dasarnya mempunyai dua kebutuhan yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan
jasmani merupakan kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier
namum berbeda dengan masing-masing individu. Kebutuhan rohani adalah kebutuhan
kepuasan, misalnya dari segi pelayan dan mutu barang yg di beli.
·
Pelanggan Family
Pelanggan family adalah
pelanggan yang berbelanja atas nama keluarga sekalipun pembeliannya di lakukan
oleh seorang yang mewakilinya. Pelanggan family akan lebih banyak melakukan
volume pembelian atau lebih banyak memberikan peluang terhadap penjual.
·
Pelanggan Organisasi
Pelanggan organisasi
adalah pelanggan yang melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan organisasi.
Sekalipun pembelianya diwakilkan pada seseorang. Untuk itu kita sebagai penjual
sudah dapat memastikan peluang-peluang volume pembelian organisasi tersebut
apakah kebutuhan mingguan, kebutuhan bulanan, atau kebutuhan tahunan.
2.
Pelanggan
dari Segi Usia
Pelanggan bila ditinjau
dari segi usia sangatlah beragam. Semakin bertambah usia seseorang,semakin
lebih banyak lagi kebutuhan yang diperlukannya.
3.
Pelanggan
dari Segi Jenis Kelamin
Pelanggan bila ditinjau
dari segi jenis kelamin pada umumnya terdiri dari laki-laki dan perempuan. Bila
ditinjau dari segi perkembangan populasi penduduk, pebandingan antara kaum
laki-laki dan perempuan lebih banyak perempuan, dan hal itu menunjukkan target
pasar pada perempuan lebih banyak yaitu lebih potensial.
4.
Pelanggan
dari Segi Pendapatan
Pelanggan bila ditinjau
dari segi pendapatan umumnya untuk ukuran penduduk indonesia terbagi menjadi tiga,
yaitu penduduk berpendapatan tinggi, penduduk berpendapatan menengah,dan
penduduk berpendapatan rendah.
5.
Pelanggan
dari Segi Pendidikan
Pelanggan bila ditinjau
dari segi tingkatan pendidikan sangatlah beragam dan hal itu sangat lah beragam
dan hal itu sangat di pengaruhi oleh perbedaan selera masing-masing.
6.
Pelanggan
dari Segi Waktu Pembelian
pelanggan yang ditinjau
dari segi waktu pembelian sangat bervariasi karena tergantung pada saat yang dibutuhkan.
2.6
Prinsip-Prinsip dalam Pelayanan Pelanggan
Prinsip-prinsip yang
perlu diperhatikan oleh pelayan atau penjual dalam melayani kolega atau
pelanggan adalah sebagai berikut :
·
Menyapa kolega atau pelanggan yang baru
datang dengan sikap dan tutur bahasa yang baik, ramah, sopan dan bersahabat.
·
Mendengarkan setiap permintaan kolega
atau pelanggan dengan sikap penuh perhatian dan penghargaan.
·
Menciptakan suasana yang menyenangkan
dengan sikap simpatik, sopan santun dan ramah tamah.
·
Melayani kolega atau pelanggan dengan
sikap yang bijaksana tanpa memperhatikan latar belakang dan status sosial
pelanggan.
·
Melayani pelanggan dengan tetap
berpikiran positif dan tidak mudah marah.
Pelayan yang melayani
pelanggan dengan sikap menghargai dapat menggunakan cara penawaran persuasive,
yaitu memperhatikan, menarik minat pelanggan, mendorong pelanggan untuk
membeli, dan menyerahkan pengambilan keputusan kepada pelanggan.
Prinsip-prinsip yang
perlu diperhatikan oleh pelayan atau penjual dalam melakukan pendekatan persuasive
kepada pelanggan adalah sebagai berikut :
·
Memberikan perhatian kepada pelanggan
dengan menggunakan tutur bahasa yang baik dan menarik.
·
Mempelajari terlebih dahulu harapan,
kebutuhan, perasaan, dan karakter pelanggan.
·
Mendengarkan pendapat pelanggan, dengan
ramah dan penuh perhatian, kemudian menjelaskan manfaat produk yang telah
menjadi perhatiannya.
2.7
Unsur-Unsur dalam Pelayanan Pelanggan
Di
bawah ini merupakan unsur-unsur dalam pelayanan pelanggan yaitu :
·
Ciptakan kesan pertama yang bagus
·
Berkomunikasilah secara personal
·
Suasana nyaman
·
Inovasi produk
·
Acara-acara promosi
·
Promosi dengan poster, brosur dan
spanduk
·
Perhatikan unsur lokal
·
Pelayanan prima
·
Personal brand
·
Menangani keluhan pelanggan
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1
Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1
Sejarah Bank BTN
Sejarah Bank BTN
berawal dari Poostpaarbank yang didirikan berdasarkan Koninklijk Basluit (KB)
No. 27 Tahun 1897 yang berlaku pada tanggal 1 Juli 1898. Kemudian pada masa
pendudukan Jepang, tepatnya pada tanggal 1 April 1942, Poostpaarbank dirubah
menjadi Tyokin Kyoku.
Pada masa kemerdekaan
Republik Indonesia, Tyokin Kyoku secara keseluruhan diambil alih oleh
Pemerintah RI dan diberi nama Kantor Tabungan Pos yang kemudian aktivitasnya
terhenti pada tanggal 19 Desember 1948 namun, dilanjutkan kembali pada bulan
Juni 1949 di Yogyakarta dengan nama Bank Tabungan Pos RI yang berlangsung
sampai akhir tahun 1949 karena dilakukan penyerahan kedaulatan atas Hindia
Belanda kepada RI pada tanggal 27 Desember 1949. Selanjutnya menjadi Bank
Tabungan Pos (BTP) pada tanggal 9 Februari 1950, berdasarkan Undang – Undang
Darurat No. 9 Tahun 1950 Lembaran Negara No. 12 Tahun 1950.
Pada Tahun 1953, dengan
Undang – undang (UU) No. 36 Tahun 1953 Lembaran Negara No. 86 tahun 1953 ditetapkan Undang – Undang tentang
Bank Tabungan Pos dan mencabut Poostpaarbank Ordonantie yang berlaku sampai
tahun 1964. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 4 Tahun 1963
tanggal 22 Juni 1963, nama Bank Tabungan Pos diganti dengan nama Bank Tabungan
Negara atau disingkat BTN sampai dengan sekarang.
Pada tahun 1965, BTN
diintegrasikan kedalam Bank Indonesia dengan Penetapan Presiden No. 11 Tahun
1965 Lembaran Negara No. 57 yang berlaku sejak tanggal 21 Juni 1965. Kemudian
dengan Penetapan Presiden No. 17 Tahun 1965, Bank Umum Milik Negara termasuk
BTN beralih menjadi Bank Tunggal Milik Negara yang selanjutnya dengan Surat
Keputusan Menteri Urusan Bank Sentral No. Kep – 65/UBS/1965 Tanggal 30 Juli
1965, BTN ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia (BNI) Unit V.
Dalam era Orde Baru BNI
Unit V kembali menjadi BTN berdasarkan UU No. 20 Tahun 1968 dengan tugas
dan usaha diarahkan kearah perbaikan
ekonomi rakyat dan pembangunan ekonomi nasional dengan jalan menghimpun dana –
dana dari masyarakat terutama dalam bentuk tabungan.
Pada tahun 1974, ketika
pemerintah mulai dengan rencana pembangunan perumahan, dengan SK Menkeu No. B –
49/MK/I/1974 tanggal 29 Januari 174 pemerintah memberikan tambahan tugas kepada
BTN sebagai Lembaga Pembiayaan Kredit Perumahan untuk masyarakat berpenghasilan
menengah kebawah. Maka sejak Tahun 1976, BTN melaksanakan tugasnya melalui
pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang berlangsung sampai saat ini.
Pada tanggal 29 April
1989, BTN oleh pemerintah ditingkatkan statusnya menjadi Bank Umum sehingga
dapat melaksanakan kegiatan penerimaan simpanan dalam bentuk Giro dan
keikutsertaan dalam Kliring.
Berdasarkan UU No. 7
tahun 1992 tentang Perbankan dan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1992
tentang Penyesuaian Bentuk Hukum BTN menjadi Persahaan Persero PT. Bank
Tabungan Negara, maka BTN yang didirikan berdasarkan UU No. 20 Tahun 1968
dibubarkan dan dilanjutkan secara langsung oleh PT. Bank Tabungan Negara
(Persero) dengan Anggaran Dasar yang termuat dalam Akta No. 136 tanggal 31 Juli
1992.
Krisis ekonomi regional
yang juga melanda Indonesia sejak pertengahan Tahun 1997 menyebabkan Bank BTN
direstrukturisasi dan direkapitulasi oleh Pemerintah RI dengan bantuan International Monetary Fund (IMF). Bank
Dunia (World Bank), dan Asian Development Bank (ADE),
pelaksanaan resrtukturisasi dan rekapitulasi Bank BTN merupakan komitmen
pemerintah RI sebagaimana tercermin dalam Letter
Of Internet (LOI) antara Pemerintah RI dengan IMF tanggal 16 Maret 19, 14
Mei 1999, dan 22 Juli 1999. Upaya restrukturisasi dilakuka secara menyeluruh
baik berupa reorientasi bisnis perbakan kualitas, aktiva produktif maupun
peningkatan efsiensi operasi. Dengan demiian Bank BTN akan kembali memfokuskan
bisnis intinya (core business) pada
pinjaman untuk perumahan (Mortgage Leding)
dan beroperasi dalam organisasi sistem yang efisien dan efektif serta sumber
daya manusia yang profesional dan produktif. Selain itu, keadaan keuangan Bank
BTN diharapkan akan menjadi lebih baik.
Kebijakan pemerintah
melakukan rekapitulasi terhadap Bank Pemerintah melaui Peraturan Pemerintah No.
52 Tahun 1999 tanggal 28 Mei 1999 tentang Penambahan – penambahan Penyertaan
Modal Negara Republik Indonesia kedalam modal perusahaan (Persero), ditetapkan
bahwa Bank BTN direkapitulasi maksimum Rp. 11,2 Triliun.
LOI tanggal 22 juli
1999 menyebutkan bahwa Business Plan
Bank BTN harus di – review oleh
Konsultan Internasional yang mana proses ini telah dijalanka oleh Bank BTN,
walaupun demikian dana rekapitulasi yang diasumsikan akan diterima Bank BTN
bulan September 1999 belum juga terealisasi. Kemudian Menteri Negara Penanaman
Modal dan Pembinaan BUMN melalui Surat No. S – 41/M – PBUMN/1999 tanggal 15
desember 1999, meminta agar terhadap Bank dilakukan due diligence oleh auditor independen untuk menentukan kebutuhan
rekapitulasi per 31 desember 1999.
Kondisi tertundanya
dana rekapitulasi tersebut atas berpengaruh kepada kinerja keuangan Bank BTN,
namun demikian manajemen Bank BTN tetap berusaha dengan melakukan langkah –
langkah kebijakan khususnya dalam melakuka restruturisasi operasional dan restrukturisasi
dibidang finansial yang dilakukan menata ulang jumlah karyawan serta pemutusan
hubungan kerja terhadap 1219 pegawai, restrukturisasi organisasi dan jaringan
kerja serta menurunkan status 11 Kantor Cabang, menyederhanakan struktur
organsasi Kantor Pusat dan upaya – upaya efisiensi untuk penghematan.
3.1.2
Visi dan Misi Bank BTN
Setiap perusahaan
memiliki visi, misi, dan strategi agar perusahaan tersebut mencapai apa yang
diinginkan. Begitu juga dengan PT. Bank Tabunan Negara sebagai salah satu bank
yang terkemuka dalam menyukseskan program pemerintah terutama dibidang
perumahan tentu memiliki visi dan misi yang jelas demi kepuasan nasabah.
·
Visi
Bank BTN
Menjadi
Bank yang terkemuka dan menguntungkan dalam pembiayaan perumahan
·
Misi
Bank BTN
1. Memberikan
pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri ikatan kepada lapisan
masyarakat menengah kebawah serta menyediakan produk jasa perbankan lainnya.
2. Menyiapkan
dan mengembangkan sumber daya manusia Bank BTN yang berkualitas dan profesionalitas
serta memiliki integrasi yang tinggi.
3. Mengambil
komitmen kepada pemegang saham yaitu menghasilkan laba dan pendapatan persamaan
yang tinggi serta ikut mendukung program pembagunan perumahan nasional.
4. Memperdulikan
kepentingan masyarakat dan lingkungan.
3.1.3
Aspek
Kegiatan PT. Bank Tabungan Negara (Persero).
Berdasarkan Undang –
Undang tentang PT. BTN No. 20/1968 ditetapkan tugas dan usahannya dan diarahkan
pada perbaikan ekonomi nasional dan perbaikan ekonomi rakyat namun pada Tahun
1974, Pemerintah melalui Surat Menteri Keuangan No. B – 49/MK/1974 menerbitkan
tambahan tugas kepada PT. BTN sebagai wadah pembiayaan pemilikan rumah
sederhana kepada masyarakat yang berenghasilan rendah dan menengah. Adapun
usaha yang dilakukan PT. BTN pada saat ini berupa:
1. Menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (Funding)
dapat dilakukan berupa:
a. Simpana
giro (demand deposit),
b. simpanan
tabungan (saving deposit), dan
c. simpanan
deposito (time deposit).
2. Menyalurkan
dana kepada masyarakat (lending)
dalam bentuk pemberian kredit, terutama Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
3. Memberikan
jasa – jasa bank lainnya (service)
3.2
Tugas Bagian Dana dan Kredit
Di Bank BTN terdapat 2
bagian yaitu bagian dana dan bagian kredit. Berikut merupakan tugas dari
masing-masing bagian, yaitu :
a. Bagian
dana terdapat 2 petugas yaitu costumer
service dan teller (kasir).
·
Customer
Service
o
Pembukaan rekening baru : deposito
berjangka, giro (biasanya untuk lembaga), tabungan, ATM
o
Informasi perbankan
o
SDB (Save
Deposit Box) : untuk penyimpanan barang berharga secara umum
o
Penutupan rekening
·
Teller
(kasir)
o
Penyimpanan & pengambilan tabungan /
deposito / giro
o
Penerimaan angsuran KPR
o
Pembayaran rekening telepon
o
Penerimaan pembayaran SPP mahasiswa
o
Pengambilan uang Taspen
b. Bagian
kredit terdapat 2 petugas yaitu loan service
(pelayanan kredit) dan loan recovery (penyelamatan
kredit).
·
Loan
Service (pelayanan kredit)
o
Pengajuan kredit (proses KPR baru – ACC
– realisasi) dari perorangan / developer
o
Penanganan asuransi jiwa dan kebakaran
untuk yang mengajukan kredit
o
Analis kredit
·
Loan
Recovery (penyelamatan kredit)
o
Menangani debitur yang menunggak
o
Pelunasan kredit
o
Penyerahan dokumen rumah : sertifikat,
IMB, Akte Jual Beli (AJB), perjanjian kredit, dan akte notaries
3.3
Hasil Penelitian
Tahapan pelayanan
pelanggan di bagian dana dan bagian kredit.
Di bagian dana, kelompok kami berperan menjadi 2
petugas yaitu :
a. Customer Service –
Pembukaan rekening :
·
Mengisi aplikasi permohonan tabungan
baru
·
Fotocopy KTP
·
Customer
service mendata orang tersebut
·
Mencetak buku tabungan
·
Nasabah tanda tangan di buku tabungan
·
Nasabah ke teller untuk menabung
·
Nasabah mendapatkan atm dan buku
tabungan dari customer sevice
b. Teller –
Penabungan :
·
Nasabah mengisi form penabungan,
kemudian menyerahkan kepada teller
·
Nasabah disuruh menunggu di kursi
tunggu, sementara teller menghitung
uang dan mencetak di buku tabungan
·
Nasabah dipanggil dan diberitahukan
bahwa uang sudah ditabung dan buku tabungan tersebut sudah dicetak
Di bagian kredit, kelompok kami berperan menjadi 2
petugas yaitu :
a. Loan Recovery –
Pelunasan kredit :
·
Petugas meminta buku angsuran dari
debitur
·
Petugas mengecek dan mendata di
computer, kemudian mengeprint rekening koran
·
Menjelaskan besar nominal pembayaran
·
Menanyakan melunasi atau tidak
·
Membuat rincian pelunasan pembayaran
·
Petugas menyuruh debitur ke teller untuk membayar pelunasan dengan
membawa form dan distempel lunas oleh teller
·
Sementara itu, petugas menelpon bagian
dokumen untuk membawakan dokumen KPR
·
Debitur kembali ke atas menemui petugas,
kemudian petugas meminjam KTP
·
Petugas memberikan dokumen rumah, buku
angsuran, dan KTP. Debitur menandatangani sebagai tanda bukti bahwa sudah
menerima dokumen rumah.
b. Loan Service –
Pengajuan kredit rumah :
· Petugas
menanyakan membeli rumah di perorangan / developer
· Menanyakan
lokasi, tipe / luas bangunan, dan luas tanah
· Menyuruh
nasabah mengisi form di rumah dan dilengkapi dengan syarat-syarat yaitu :
fotocopy KTP, KK, saldo tabungan 3 bulan terakhir
· Kemudian
menanyakan status keluarga, jika belum menikah maka dilampirkan surat
keterangan dari RT/RW. Selain itu syarat yang harus dilengkapi adalah fotocopy
slip gaji
· Petugas
menjelaskan untuk melengkapi semua dan jika sudah lengkap, nasabah dapat
kembali ke BTN kalau bisa bersama dengan developer
BAB
IV
PENUTUP
Pengertian
Pelanggan di Bank
Pelanggan adalah orang
atau instansi/kantor yang membeli barang maupun jasa secara berulang. Pelanggan
dapat berupa individu (perorangan) maupun kolektif (organisasi).
Bank adalah adalah
sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk
menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang
dikenal sebagai banknote.
Jadi
dari pengertian di atas, dapat kami simpulkan bahwa pelanggan di bank adalah
orang atau instansi/kantor yang membeli barang maupun jasa secara berulang di
bank untuk menabung uang, meminjam uang, dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan uang.
Secara garis besarnya terdapat tiga jenis pelanggan,
yaitu pelanggan internal, pelanggan perantara, dan pelanggan eksternal. Ketiga
jenis pelanggan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
Cara Menangani
Pelanggan di Bank BTN
a.
Customer
Service – Pembukaan rekening :
·
Mengisi aplikasi permohonan tabungan
baru
·
Fotocopy KTP
·
Customer
service mendata orang tersebut
·
Mencetak buku tabungan
·
Nasabah tanda tangan di buku tabungan
·
Nasabah ke teller untuk menabung
·
Nasabah mendapatkan atm dan buku
tabungan dari customer sevice
b.
Teller
–
Penabungan :
·
Nasabah mengisi form penabungan,
kemudian menyerahkan kepada teller
·
Nasabah disuruh menunggu di kursi
tunggu, sementara teller menghitung
uang dan mencetak di buku tabungan
·
Nasabah dipanggil dan diberitahukan
bahwa uang sudah ditabung dan buku tabungan tersebut sudah dicetak
Di bagian kredit, kelompok kami berperan menjadi 2
petugas yaitu :
c.
Loan
Recovery – Pelunasan kredit :
·
Petugas meminta buku angsuran dari
debitur
·
Petugas mengecek dan mendata di
computer, kemudian mengeprint rekening koran
·
Menjelaskan besar nominal pembayaran
·
Menanyakan melunasi atau tidak
·
Membuat rincian pelunasan pembayaran
·
Petugas menyuruh debitur ke teller untuk membayar pelunasan dengan
membawa form dan distempel lunas oleh teller
·
Sementara itu, petugas menelpon bagian
dokumen untuk membawakan dokumen KPR
·
Debitur kembali ke atas menemui petugas,
kemudian petugas meminjam KTP
·
Petugas memberikan dokumen rumah, buku
angsuran, dan KTP. Debitur menandatangani sebagai tanda bukti bahwa sudah
menerima dokumen rumah.
d.
Loan
Service – Pengajuan kredit rumah :
· Petugas
menanyakan membeli rumah di perorangan / developer
· Menanyakan
lokasi, tipe / luas bangunan, dan luas tanah
· Menyuruh
nasabah mengisi form di rumah dan dilengkapi dengan syarat-syarat yaitu :
fotocopy KTP, KK, saldo tabungan 3 bulan terakhir
· Kemudian
menanyakan status keluarga, jika belum menikah maka dilampirkan surat
keterangan dari RT/RW. Selain itu syarat yang harus dilengkapi adalah fotocopy
slip gaji
· Petugas
menjelaskan untuk melengkapi semua dan jika sudah lengkap, nasabah dapat
kembali ke BTN kalau bisa bersama dengan developer
Caesars Palace New Orleans Casino & Hotel
BalasHapusCasino. 777 Casino Drive New 바카라 양방 사이트 Orleans, LA 70101 당진 출장샵 • (833) 김천 출장안마 593-6600. 군포 출장안마 Toll-free: 800-522-7711. Hotel 경상남도 출장마사지 Info. Hours, Accepts Credit Cards, Parking, Accepts